Senja ini, langitku buram dan saat itu pula tentram menjadi temaram.
Senja ini, langitku menangis dan saat itu pula sang bengis, meringis.
Senja ini, langitku tak lagi merekah, warna warna jingga kemerahan nya tak lagi indah.
Dan senja ini,
Langitku yang selalu aku rindu,
Membuatku terbelenggu dalam sendu.
Cari Blog Ini
Sabtu, 12 November 2016
Berjalan, lalu diam.
Berjalan seperti berhenti.
Bergerak seperti diam.
Seperti tak ada lagi arti.
Mungkin tak lagi seperti yang kau idamkan.
Namun tak apa, lebih baik jika ku biarkan ia padam.
Bergerak seperti diam.
Seperti tak ada lagi arti.
Mungkin tak lagi seperti yang kau idamkan.
Namun tak apa, lebih baik jika ku biarkan ia padam.
Mati
"Aku gak mau kejar-kejaran, kan aku udah bilang, aku udah berhenti sejak lama, kenapa kamu lari dan kejar aku lagi sampai di garis ini? aku sedang istirahat disini. istirahat karna capek lari dari kamu yang tadinya ga ada tanda-tanda untuk kejar aku lagi. karna aku fikir, kamu sudah kehabisan waktu untuk mengejar aku. karna aku fikir, kamu sudah lari ke arah pohon rindang yang bikin kamu bisa teduhkan hati di sudut lapangan sana".
Yati berbicara dengan nada lirih namun geram.Sebenarnya aku tau apa isi hati Yati.Padahal, menurut Yati,cerita tersebut,sudah,Mati.
Jumat, 11 Maret 2016
Patah
Turun hujan
di pagi ini
Sayang
sekali, aku sangat tidak menyukai moment jatuhnya rintik air kali ini
Bagaimana
bisa?
Dengan
sakit yang menggelayuti tubuh kecilku
Virus yang
menyelinap masuk menyerap di darahku
Tangan-tangan
yang ditusuki jarum
Badan lemas
seperti tidak berisikan tulang
Dan,
apalagi yang lebih buruk?
Berbaring
disini, rumah untuk orang-orang yang raganya sakit
Dan,
apalagi yang lebih buruk?
Semangatku
seakan-akan dipenjarakan
Tak bisa
bernafas atau bergerak
Sial, ini
semua ulah si penyakit.
Minggu, 24 Januari 2016
Simfoni Hujan Malam Ini
“Di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar
oleh mereka yang rindu”.
Begitulah artikel yang ku baca pada malam lalu. Aku
memang sudah tak asing lagi dengan kalimat tersebut. Awalnya ku kira hanya
kumpulan kata yang tak bermakna.
Namun, pada malam ini.
Saat shower raksasa itu menyala, dan menjatuhkan
butir-butir bening ke Bumi. Aku sedang berbaring di singgasana termegahku, tak
ada yang bisa menandingi. Entah apa yang mendorongku, ku pejamkan kedua
mata ini.
Bukan..
Bukan memejamkan mata untuk masuk ke dalam dunia mimpi,
seperti apa yang ku lakukan setiap hari.
Malam ini..
Ku simak bunyi rintik air yang jatuh ke tanah.
Ku maknai setiap butir yang membasahi sekaligus menghidupi tanaman diluar rumah.
Ya, aku dengar lagu itu.
Entah kebetulan, terbawa suasana, khayalku, atau
benar adanya lagu tersebut.
Namun pertanyaannya adalah..
Kasih, apakah kau juga mendengar lagu yang dilantunkan
hujan malam ini?
Minggu, 10 Januari 2016
Disini
Dan sampailah kita disini
Menurutmu,
dapat ku sebut apa tempat ini?
Ku tahu betul ini tak layak untuk ditempati
Bukan
untuk ku, apalagi untuk mu
Walaupun diri tak berjanji
Namun,
hati ini tahu apa yang ia sukai
Bila memang disini, rela kah kau untuk tetap menanti?
Langganan:
Postingan (Atom)