Cari Blog Ini

Sabtu, 12 November 2016

Langit Senja Ku

Senja ini, langitku buram dan saat itu pula tentram menjadi temaram.

Senja ini, langitku menangis dan saat itu pula sang bengis, meringis.

Senja ini, langitku tak lagi merekah, warna warna jingga kemerahan nya tak lagi indah.

Dan senja ini,

Langitku yang selalu aku rindu,

Membuatku terbelenggu dalam sendu.

Berjalan, lalu diam.

Berjalan seperti berhenti.

Bergerak seperti diam.

Seperti tak ada lagi arti.

Mungkin tak lagi seperti yang kau idamkan.

Namun tak apa, lebih baik jika ku biarkan ia padam.

Mati

"Aku gak mau kejar-kejaran, kan aku udah bilang, aku udah berhenti sejak lama, kenapa kamu lari dan kejar aku lagi sampai di garis ini? aku sedang istirahat disini. istirahat karna capek lari dari kamu yang tadinya ga ada tanda-tanda untuk kejar aku lagi. karna aku fikir, kamu sudah kehabisan waktu untuk mengejar aku. karna aku fikir, kamu sudah lari ke arah pohon rindang yang bikin kamu bisa teduhkan hati di sudut lapangan sana".


Yati berbicara dengan nada lirih namun geram.Sebenarnya aku tau apa isi hati Yati.Padahal, menurut Yati,cerita tersebut,sudah,Mati.